Tak terasa ramadhan 1441 H sudah beberapa hari berlalu. Meski di tengah pandemi, namun semangat menjalani bulan suci ini, harus tetap semangat, dong! Nah, kali ini saya ingin mengikuti program ngeblog bareng bersama komunitas blogger bengkel diri yang saya prakarsai. Insya Allah ada empat tema ya selama bulan puasa ini. Diharapkan dari program ngeblog bareng ini, jadi makin semangat ngeblognya, dan tetap produktif hari-harinya.
Ngomongin tentang produktivitas, banyak sekali bentuk dan jenisnya. Di sini saya ingin berbagi tentang hal apa saja yang dilakukan agar tetap produktif di bulan ramadhan di masa wabah ini. Yuk cekidot, ya!
Sebagai seorang muslim, pijakan untuk beraktivitas tentunya adalah hukum syara. Iya, dalam beramal agar amal itu berpredikat ihsanul amal, harus memenuhi dua syarat yaitu niat ikhlas karena Allah dan caranya benar (sesuai hukum syara). Nah, jadi apa pun amal yang kita lakukan upayakan betul sesuai syarat tersebut.
Tentang aktivitas seorang muslim, juga kudu berpijak pada skala prioritas atau dalam hal ini, kita wajib paham tentang fiqih aulawiyat dalam beramal. Berikut ini saya mencoba menuliskan tentang aktivitas yang dilakukan berdasarkan skala prioritas dalam beramal.
Sebagai seorang muslim, pijakan untuk beraktivitas tentunya adalah hukum syara. Iya, dalam beramal agar amal itu berpredikat ihsanul amal, harus memenuhi dua syarat yaitu niat ikhlas karena Allah dan caranya benar (sesuai hukum syara). Nah, jadi apa pun amal yang kita lakukan upayakan betul sesuai syarat tersebut.
Tentang aktivitas seorang muslim, juga kudu berpijak pada skala prioritas atau dalam hal ini, kita wajib paham tentang fiqih aulawiyat dalam beramal. Berikut ini saya mencoba menuliskan tentang aktivitas yang dilakukan berdasarkan skala prioritas dalam beramal.
1. Aktivitas wajib
Sudah pada paham ya, apa saja aktivitas wajib kita sebagai seorang muslim. Dimensi ibadah wajib kita kepada Allah, diri sendiri, dan kepada sesama manusia. Untuk kewajiban seorang ibu, pastinya kita sudah paham semua, bukan? Ada peran strategis yang bisa dilakukan oleh seorang muslimah, terutama ibu. Bisa di baca di sini, ya terkait peran strategisnya apa saja.
Di bulan ramadhan ini, ibadah wajib terkait ibadah ritual, pastinya harus dilakukan dan dioptimalkan. Sholat wajib dan puasanya kudu optimal. Mengurus rumah tangga tak ada habisnya. Mendampimpingi buah hati, dan menjadi istri yang selalu taat pada suaminya. Menunaikan kewajibannya. Inilah yang perlu kita utamakan juga. Jangan sampai gara-gara puasa, kita enggan melakukan kewajiban termasuk soal menyenangkan suami. Oya, kewajiban mengkaji ilmu agama juga gak boleh ditinggalkan ya. Saat ini bisa ikut kajian-kajian online. Rugi banget jika kesempatan meraih ilmu yang banyak itu kita abaikan. Jangan sampai ya...
Btw, dari tadi kok ngomongin kewajiban ibu aja ya. Gimana dong, yang masih sendiri alias para jofisa? Gak jauh beda, sih. Baktinya ya kepada orang tua, taat dan birrul walidain atau berbakti dan berbuat baik kepada oramg tua. Amar ma'ruf nahi mungkar juga bisa dilakukan. Dakwah kepada keluarga. Gak usah yang berat deh, ngajak ikut kajian online, atau menasehati jika ada saudara yang belum menutup auratny. Tentunya dakwah dengan baik dan penuh hikmah ya. Pahami juga bagaimana dakwah kepada keluarga.
Sudah pada paham ya, apa saja aktivitas wajib kita sebagai seorang muslim. Dimensi ibadah wajib kita kepada Allah, diri sendiri, dan kepada sesama manusia. Untuk kewajiban seorang ibu, pastinya kita sudah paham semua, bukan? Ada peran strategis yang bisa dilakukan oleh seorang muslimah, terutama ibu. Bisa di baca di sini, ya terkait peran strategisnya apa saja.
Di bulan ramadhan ini, ibadah wajib terkait ibadah ritual, pastinya harus dilakukan dan dioptimalkan. Sholat wajib dan puasanya kudu optimal. Mengurus rumah tangga tak ada habisnya. Mendampimpingi buah hati, dan menjadi istri yang selalu taat pada suaminya. Menunaikan kewajibannya. Inilah yang perlu kita utamakan juga. Jangan sampai gara-gara puasa, kita enggan melakukan kewajiban termasuk soal menyenangkan suami. Oya, kewajiban mengkaji ilmu agama juga gak boleh ditinggalkan ya. Saat ini bisa ikut kajian-kajian online. Rugi banget jika kesempatan meraih ilmu yang banyak itu kita abaikan. Jangan sampai ya...
Btw, dari tadi kok ngomongin kewajiban ibu aja ya. Gimana dong, yang masih sendiri alias para jofisa? Gak jauh beda, sih. Baktinya ya kepada orang tua, taat dan birrul walidain atau berbakti dan berbuat baik kepada oramg tua. Amar ma'ruf nahi mungkar juga bisa dilakukan. Dakwah kepada keluarga. Gak usah yang berat deh, ngajak ikut kajian online, atau menasehati jika ada saudara yang belum menutup auratny. Tentunya dakwah dengan baik dan penuh hikmah ya. Pahami juga bagaimana dakwah kepada keluarga.
![]() |
mendidik dan membersamai anak |
2. Aktivitas Sunnah/Mandub
Amalan sunnah di bulan ramadhan banyak sekali, ya. Diantaranya adalah aktivitas yang biasa dijalankan. Meski saat ini untuk sholat tarawih di masjid tidak dianjurkan karena adanya wabah. Saatnya untuk mendekatkan hubungan keluarga juga ya. Memaksimalkan dan memanfaatkan kondisi dengan sebaik mungkin. Saling memacu dan memotivasi untuk belajar quran, menghafal, muroja'ah dan sebagainya.
“Wahai
sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan
tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya
dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan
sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia
melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban
pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu
lainnya.” (HR. Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam
shahihnya 1887. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar seperti dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah no. 870)
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/11279-pahala-amalan-di-bulan-ramadhan-1000-kali-lipat-dibanding-bulan-lain-benarkah.html
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/11279-pahala-amalan-di-bulan-ramadhan-1000-kali-lipat-dibanding-bulan-lain-benarkah.html
“Wahai
sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan
tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya
dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan
sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia
melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban
pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu
lainnya.” (HR. Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam
shahihnya 1887. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar seperti dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah no. 870)
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/11279-pahala-amalan-di-bulan-ramadhan-1000-kali-lipat-dibanding-bulan-lain-benarkah.html
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/11279-pahala-amalan-di-bulan-ramadhan-1000-kali-lipat-dibanding-bulan-lain-benarkah.html
Tadarus dan Mengkhatamkan Al-Qur'an.
Memperbanyak bersedekah
Melakukan Salat Tarawih
Mendekatkan diri atau Iktikaf
Melakukan Zikir
Melakukan amalan sunnah ketika puasa, seperti mengakhirkan sahur, dsb
Target saya dalam hal ini adalah khatam quran minimal 2 kali, membaca dan merangkum kitab siroh dan hafalan ayat dan hadist, terkhusus bab Ekonomi Islam. Juga buku yang belum sempat dibaca sudah menunggu dengan cantiknya. Nah, apa targetmu? Semoga bisa terkejar ya. Aamiin
![]() |
salah satu target bacaan yang harus selesai di bulan ramadhan ini |
3. Aktivitas Mubah
Aktivitas mubah, adalah pilihan bagi seorang muslim. Hukumnya boleh dilakukan. Namun, meskipun boleh, tapi tetap berpijak pada hukum syara. Aktivitas mubah kita tidak boleh melalaikan apalagi sampai menyeret kita dalam kemaksiatan. Jangan deh, ya. Misalnya nonton film, ya nonton film yang dibolehkan, jika filmnya menambah keimanan dan syiar dakwah, Insya Allah jadi berpahala. Membaca novel religi misalnya juga akan menambah pahala. Atau melukis pemandangan alam. Atau aktivitas mubah lainnya.
Aktivitas mubah, adalah pilihan bagi seorang muslim. Hukumnya boleh dilakukan. Namun, meskipun boleh, tapi tetap berpijak pada hukum syara. Aktivitas mubah kita tidak boleh melalaikan apalagi sampai menyeret kita dalam kemaksiatan. Jangan deh, ya. Misalnya nonton film, ya nonton film yang dibolehkan, jika filmnya menambah keimanan dan syiar dakwah, Insya Allah jadi berpahala. Membaca novel religi misalnya juga akan menambah pahala. Atau melukis pemandangan alam. Atau aktivitas mubah lainnya.
4. Aktivitas makruh dan haram
Wah, kalau yang ini, sekuatnya kita harus menghindarinya ya. Jangan sampai ramadhan kita penuh dengan hal maksiat yang Allah haramkan. Na'udzu billahi min dzalik. Enggak perlu ya saya contohkan aktivitas haram dan makruhnya. Jika lupa, dibuka lagi kitab dan catatannya. Hehe
Meraih Keberkahan Ramadhan di Tengah Wabah
Ramadhan tahun ini sungguh berbeda dengan tahun lalu. Ramadhan di tengah wabah atau pandemi yang sungguh membuat kita gak bisa kemana-mana. Belum lagi kondisi perekonomian dan sosial masyarakat yang karut marut. Benar-benar kondisi yang menguras rasa dan menguji kesabaran kita semua.
Namun, meski begitu, kita semua harus tetap menyambut dan menjalani bulan suci ini dengan penuh riang gembira. Sungguh bulan puasa ini adalah bulan utama bagi kita semua. Berlomba mendekatkan diri kepada Allah dan juga meraih pahala sebanyaknya.
Nah, apalagi puasa di tengah-tengah wabah seperti saat ini. Tentu pahalanya akan jauh belipat-ganda. Sebabnya, puasa di tengah wabah menggabungkan setidaknya dua kesabaran:
Bahkan pahala kesabaran menghadapi wabah setara dengan pahala orang yang mati syahid. Masya Allah. Rasul saw. bersabda tentang tha’un:
Adapun tentang berkah, barokah atau keberkahan kita pahami maknanya terlebih dahulu ya agar lebih paham.
Ramadhan tahun ini sungguh berbeda dengan tahun lalu. Ramadhan di tengah wabah atau pandemi yang sungguh membuat kita gak bisa kemana-mana. Belum lagi kondisi perekonomian dan sosial masyarakat yang karut marut. Benar-benar kondisi yang menguras rasa dan menguji kesabaran kita semua.
Namun, meski begitu, kita semua harus tetap menyambut dan menjalani bulan suci ini dengan penuh riang gembira. Sungguh bulan puasa ini adalah bulan utama bagi kita semua. Berlomba mendekatkan diri kepada Allah dan juga meraih pahala sebanyaknya.
Puasa adalah ibadah yang tak ada tandingannya. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Umamah al-Bahili: Hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tak ada tandingannya (HR Ahmad dan an-Nasa’i).
.
Karena puasa identik dengan sikap sabar, maka orang-orang yang berpuasa akan diberi pahala tanpa batas sebagaimana orang-orang yang sabar. Termasuk di masa wabah covid 19 ini, kita semua diuji kesabarannya.Hal ini dikuatkan oleh hadis lain. Rasulullah SAW bersabda: Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman, “Setiap amal manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku. Akulah yang akan langsung memberikan pahalanya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)..
Allah SWT berfirman yang artinya:
Sungguh orang-orang yang sabar itu diberi pahala tanpa batas (TQS az-Zumar [39]: 10).
Artinya, karena begitu besarnya, pahala mereka tidak lagi ditakar, ditimbang dan dihitung (Al-Jazairi, Aysar at-Tafasir, 10/459)
Nah, apalagi puasa di tengah-tengah wabah seperti saat ini. Tentu pahalanya akan jauh belipat-ganda. Sebabnya, puasa di tengah wabah menggabungkan setidaknya dua kesabaran:
1. Sabar dalam ketaatan, yakni menahan makan, minum dan hubungan suami-istri;
2. Sabar dalam menghadapi musibah, yakni wabah.
Bahkan pahala kesabaran menghadapi wabah setara dengan pahala orang yang mati syahid. Masya Allah. Rasul saw. bersabda tentang tha’un:
Tidaklah seorang hamba, saat tha’un (wabah) terjadi, berdiam di negerinya—dalam riwayat Imam Ahmad yang lain: lalu dia berdiam di rumahnya seraya bersabar dan mengharap ridha Allah, dan dia menyadari bahwa tidak menimpa dirinya kecuali apa yang telah Allah tuliskan untuk dia, kecuali bagi dia pahala semisal pahala syahid (HR al-Bukhari dan Ahmad).
Adapun tentang berkah, barokah atau keberkahan kita pahami maknanya terlebih dahulu ya agar lebih paham.
Berkah (barokah). Dalam kamu Al Munawwri, barakah (البركة) artinya adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.” Sedang menurut Imam al Ghazali, berkah artinya ziyadatul khair, “bertambah-tambahnya kebaikan”.
Jadi hendaknya dengan puasa ramadhan ini kebaikan kita makin bertambah. Ketaatan kita pada Allah makin bertambah dan berharap meraih predikat hamba yang bertakwa di sisi Allah. Karena puasa adalah salah satu jalan untuk meraih takwa tersebut. Dengan takwa, Allah subhanahu wa ta'ala pasti akan memberi kita jalan keluar. Dengan takwa pula, Allah subhanahu wa ta'ala pasti akan memberi kita kemudahan dalam segala urusan. Bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Selalu berdoa agar menjadi hamba yang diampuni segala dosanya dan juga khilaf selama hidup di dunia ini. Jadi, tak ada lagi kata malas atau kalimat keluhan yang keluar dari diri kita. Ayo kita jadikan puasa ramadhan ini ajang untuk mendekatkan diri dan juga menambah ketaatan pada Allah. Kita isi bulan penuh ampunan ini dengan hal yang produktif dan manfaat bagi kita dan umat pada umumnya. Tidak meninggalkan dakwah, justru harus makin semangat dan gencar dakwahnya di era pandemi ini.
Akhir kata, tulisan ini adalah muhasabah dan motivasi bagi saya pribadi. Semoga amal ibadah kita semua diterima Allah SWT. Dan semoga wabah ini segera berakhir. Aamiin. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya, ya. Tetap semangat!
Trimakasih ilmunya Ustadzah 😇
BalasHapusAamiin Ya Rabb...
BalasHapusSemangattt✊✊
Jazakillah khairan Ibuu
Terimakasih sharing ilmunya mba
BalasHapusSangat bermanfaat
MasyaAllah ustadzah, senang banget baca tulisannya Ustadzah. Bikin adem
BalasHapusJazakallahukhair Ust remindernya.. Jadi semangat lagi mengerjakan kegiatan berdasarkan skala prioritas wajib dahulu.. dan jangan sampai salah prioritas.. 😊
BalasHapusJazakillah Khair sharing nya ustadzah
BalasHapusBismillah semangat walau masih baru banget.. masih banyak tool yang belum paham.. tapi tetap SEMANGAT!!
jazakillah khayran ustadzah...semangat Ramadhan
BalasHapussemoga sehat2 selalu...aamiin😊
Aamiin....
BalasHapusJazakallah ustadzah atas remaindernya
Jazaakillahu khairan ummu atas ilmunya, benar-benar harus dipraktekan ilmu sabar
BalasHapusJazakillahu khoiron katsiron Ibu..Terima kasih poin-poinnya. Semoga saya bisa ikut istiqomah menjalankan yang wajib dan sunah, dan menjauhi yang makruh dan haram..
BalasHapusUmmuuu... Terima kasih remindernyaaa❤️ MasyaAllah target khatamnya, sy jd terpacu jg
BalasHapusUmmuuu... Terima kasih remindernyaaa❤️ MasyaAllah target khatamnya, sy jd terpacu jg
BalasHapusjazakillah khayr sharing ilmu2 nya ustadzah 💛
BalasHapusAamiin.... Semoga wabah ini segera berakhir. Terimakasih Ustadzah 😊
BalasHapusbarakallah atas sharing ilmu dan pengalamannya mba
BalasHapusmakasiy sudah mengingatkan ustadzah ❤️
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya ustadzah dan tulisannya menjadi pengingat untuk saya
BalasHapusMasya Allah ummu, baca tulisannya lgsg inget tulisan yg masih awut2an, smoga bisa lancar menulis yg terstuktur rapi penuh arti seperti ini..
BalasHapusTerima kasih atas sharingnya mba, kembali diingatkan bahwa beramal harus tahu ilmunya dulu agar sesuai hukum syara, sambil mempertimbangkan prioritasnya.
BalasHapusbagus bgt mba tulisannya, simple tapi bermakna :)
BalasHapusAamiin yaa Rabb....
BalasHapusTerima kasih remindernya ustadzah
Terima kasih sharing ilmunya ustadzah
BalasHapus