Apa yang Engkau Bingungkan?




Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan Allah. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari Allah. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan Allah. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan, yaitu bagaimana Allah SWT Ridho kepadamu (Habib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafidz) 

Masya Allah, tulisan yang sangat bermakna bagi saya. Iya, terkadang kita sering mengalami kebingungan ketika menjalani kehidupan ini. Sebagai seorang muslim, pastinya kita sudah memahami hakikat kita diciptakan di dunia ini. Semata, untuk beribadah kepada Allah, SWT. Sang Khaliq dan Mudabbir. Maha Pencipta sekaligus Pengatur manusia. alam semesta, dan kehidupan ini. 


Soal Dunia

Janganlah risau dengan dunia. Apalagi kita diperbudak oleh dunia, dan melakukan apa saja untuk menguasai dunia. Sering banget kita melihat, mendengar, membaca tentang bagaimana manusia berlomba-lomba mengejar dunia. Sibuk dengan urusan dunia, bahkan tak ada waktu lagi sekadar mengurus dirinya sendiri. Boro-boro urusan dengan tuhannya, dengan diri dan sekitarnya saja sudah tak lagi diperhatikan. Waktu 24 jam serasa kurang dan dibiarkan berlalu tanpa ada yang bermanfaat untuk standar akhiratnya. Bagaimana mau mengingat standar akhiratnya, jika dunia dia jadikan standar? Ah, betul-betul menjadi sebuah renungan diri ini. Dunia adalah tempat kita mencari bekal. Dunia sejatinya adalah tempat di mana kita persiapkan untuk pulang ke kampung akhirat, bukan? Masalahnya, apakah kita percaya dengan akhirat? Nah, itu dia yang harus dijawab.

Berikut beberapa dalil Al-Qur’an dan Hadis yang menjelaskan bahwa, dunia itu sementara, sedangkan akhirat adalah tujuan yang kekal.

1. Al-Qur’an

a. Surah Al-Hadid ayat 20

Allah berfirman:

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan, senda gurau, perhiasan, saling berbangga, dan saling memperbanyak harta dan anak..."

Ayat ini menegaskan bahwa dunia hanyalah kesenangan sementara, tidak kekal, dan tidak sebanding dengan akhirat.

b. Surah Al-Ankabut ayat 64

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu, sedangkan negeri akhirat itu adalah kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mengetahui."

Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan hakiki adalah akhirat.

 c. Surah Ali Imran ayat 185

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati... Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."

d. Surah Al-Kahfi ayat 45

Allah mengibaratkan dunia bagaikan tanaman:

"Perumpamaan kehidupan dunia adalah seperti air yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhan bumi menjadi subur karenanya… kemudian menjadi kering, diterbangkan angin..."

Gambaran sangat jelas bahwa dunia cepat berubah dan fana.

2. Hadis Nabi

a. Dunia seperti tempat persinggahan

Rasulullah bersabda

"Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”

(HR. Bukhari)

Maknanya: dunia hanya tempat singgah sementara, bukan rumah utama.

b. Perbandingan dunia dan akhirat


Soal Rezeki

Rezeki manusia di dunia ini sudah ada takarannya. Rezeki juga tidak pernah tertukar. Rezeki sudah ada yang mengatur, jadi sekali lagi, mengapa kita bingung? Sebagai hamba, pastinya kita cukup berada dalam wilayah yang bisa kita kontrol, wilayah yang ada dalam lingkaran manusia saja. Selebihnya, itu adalah urusan dan wilayahnya Allah. Apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa mengupayakan dan berupaya seoptimal mungkin agar rezeki yang kita perolah itu adalah rezeki yang halal. Ya, karena ada juga rezeki yang haram. Maka, wilayah kita adalah berikhtiar seoptimal mungkin agar rezeki yang kita dapatkan itu adalah rezeki yang halal. 

1. Dalil Al-Qur’an

(1) Surat Hud ayat 6

"Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya..."

 Ayat ini menegaskan bahwa *setiap makhluk* sudah dijamin rezekinya oleh Allah

 (2) Surat Az-Zariyat ayat 22

“Dan di langit terdapat rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”

Artinya: rezeki itu sudah ditetapkan dan dijamin oleh Allah.

2. Dalil Hadis Nabi

1) HR. Muslim

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril) membisikkan ke dalam hatiku bahwa seseorang tidak akan mati sampai ia menyempurnakan rezekinya…”

Makna: rezeki sudah ditetapkan dan tidak akan berkurang

 (2) HR. Tirmidzi

Rasulullah bersabda: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang.”

Soal Masa Depan

Pernah kita pastinya bertanya dan memikirkan bagaimana masa depan kita nanti? Apakah menjadi sukses atau malah menjadi terpuruk? Menjadi apa kita nanti di kehidupan yang akan datang? Kita akankah masih hidup 60 tahun kedepan? Pertanyaan itu pastinya pernah hinggap dalam benak kita, bahkan sering kita jadikan target capaian dalam motivasi hidup. Kita akan melakukan apa untuk mewujudkan itu semua. Impian akan selalu kita pupuk setiap harinya, demi satu kondisi di masa depan, yaitu kondisi yang lebih baik dari kondisi saat ini. Kondisi yang lebih sukses, lebih kaya, lebih hebat dan lebih berprestasi tentunya. Tidak usah bingung, kembalikan lagi pada konsep qodho dan qodar Allah, ketetapan dari Allah, baik buruk datangnya dari Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berbuat dalam wilayah yang kita kuasai. Jadi, lakukan yang kita bisa, dan pastikan itu semua dalam koridor syariat. 

Al-Qur’an — Surat Luqman ayat 34

“Dan tidak seorang pun mengetahui apa yang akan diusahakannya besok…”

 Ayat ini menegaskan bahwa masa depan sepenuhnya dalam ilmu Allah, manusia hanya bisa berusaha, sementara hasilnya dan apa yang terjadi esok hari adalah rahasia Allah.

Nah, demikian sedikit tentang tulisan yang akan menjadikan kita tahu bagaimana menyikapi soal dunia, rezeki dan masa depan kita sebagai seorang muslim.  Jadi, jangan bingung lagi ya!

nunung nurlaela
nunung nurlaela Momblogger of 5. lecturer, writer

Posting Komentar untuk "Apa yang Engkau Bingungkan? "