Assalamualaikum. Apa kabar semuanya? Semoga selalu sehat dan prima. Oya, tulisan ini adalah tema ke 4 ngeblog bareng dengan komunitas blogger bengkel diri. Wah gak kerasa ya. Bentar lagi ngeblog bareng selama puasanya selesai. Oke deh semoga tetap pada semangat ya!
Saya di sini ingin menuliskan tentang bagaimana hijrah seorang rocker legenda di Indonesia hingga wafatnya. Dialah Ustadz Harry Moekti (almarhum) yang telah banyak menorehkan kisah inspiratif dan membuat banyak orang sangat kehilangan. Oya, mungkin ada yang belum tau ya beliau itu siapa. Kalau hidup pada era 80-90 an pastinya tau sang rocker ini. Lagu-lagunya begitu hits dan laris manis. Bahkan sampai tembus pasar internasional.
|
Almarhum Ustaz Harry Moekti, source: google |
Saya pertama kali lihat beliau beedakwah pada saat SMA. Saya kaget dan kagum melihat perubahannya. Masya Allah. Islam menjadikan manusia mulia. Beliau begitu semangat dan lantang dalam mendakwahkan Islam. Begitu bersahaja dan penampilannya yang khas.
Saya di sini hanya mengutip langsung tentang bagaimana almarhum ustadz bisa istiqomah dalam hijrah dan dakwahnya. Jika ingin membaca lebih detail kisahnya, bisa googling saja ya.
Tiga Faktor Ini yang Membuat Ustaz Hari Moekti Istiqomah Pasca Hijrah
Bagi orang biasa-biasa saja istiqamah setelah hijrah tidaklah mudah apalagi bagi seorang Hari Moekti yang sedang dalam puncak popularitas sebagai rocker nomor satu di Indonesia. Tapi almarhum berhasil hijrah meninggalkan kehidupan glamornya untuk istiqamah di jalan dakwah hingga akhir hayatnya.
“Ini pelajaran penting yang perlu kita perhatikan termasuk untuk diri kita sendiri agar bisa benar-benar hijrah,” ujar pengamat politik dunia Islam Farid Wadjdi dalam wawancara live dengan Radio Dakta 107 FM pada segmen Sorotan Dunia Islam, Rabu (27/6/2018) pagi.
Setidaknya ada tiga pelajaran penting yang dinilai Farid Wadjdi sebagai faktor yang membuat almarhum Ustadz Hari Moekti istiqamah pasca hijrah. Pertama, “Saya melihat itu dari segi kuatnya akidah Islam dari beliau. Bahwa beliau sangat yakin kematian, hidup dan rezeki itu di tangan Allah SWT. Dan keyakinan terkait keimanan ini sangat penting dalam modal hijrah, karena banyak artis yang hijrah kemudian kembali lagi karena tidak yakin bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki,” ungkapnya.
Kedua, karena Ustadz Hari Moekti ada dalam jamaah dakwah. “Kita tahu bahwa beliau ini kan aktif di Hizbut Tahrir. Jamaah dakwah inilah penting bagi artis-artis yang hijrah dan bagi siapa pun yang hijrah karena kita kalau tidak dalam jamaah dakwah, bagai seekor domba yang dikelilingi banyak srigala. Tapi kalau domba ini bersatu, srigala-srigala ini akan takut. Jadi pentingnya hidup berjamaah itu di sana,” ungkapnya.
Ketiga, selalu belajar meningkatkan kemampuan atau pemahaman keislaman. “Ini yang saya lihat dari beliau yang luar biasa. Beliau ini tidak pernah berhenti untuk belajar. Jadi tidak semata-mata hijrah itu secara emosional, kemudian berubah penampilan dan seterusnya, tetapi beliau ini juga terus belajar tentang keislaman. Jadi kalau kita lihat pemahaman keislaman beliau ini dari saat ke saat itu semakin bertambah,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo (mediaumat)
Demikian kutipan langsung tentang faktor apa saja yang membuat almarhum ustazd Harry istiqomah hingga ajalnya. Baca dan fokus pada tulisan yang dicetak bold ya. Tiga faktor yang membuat istiqomah dalam hijrah dan juga dalm hal aktivitas kebaikan lainnya secara otomatis akan mengikuti. Selain itu banyak sekali bukti dan kenangan dari umat tentang beliau. Ya, beliau banyak diidolakan anak-anak karena dakwahnya yang semangat dan kocak tapi sangat mengena di hati hingga menggugah kesadaran masyarakat. Dakwahnya yang lugas tanpa tedeng aling-aling dan tanpa takut. Jika salah ya katakan salah. Jika benar ya katakan benar. Jika haram ya katakan haram. Jika halal ya katakan halal. Jangan ragu dan jangan dibolak-balik.
Semasa hidupnya ia dedikasikan untuk dakwah. Harta dan jiwanya ia wakafkan untuk dakwah. Setiap harinya adalah agendanya dakwah. Bahkan sampai ajalnya menjemput, posisinya sedang dalam perjalanan dakwah. Masya Allah. Betapa banyak pelajaran penting yang bisa kita ambil dari beliau. Beliau melepaskan kesenangan dan gemerlap dunia yang sangat mudah ia dapatkan untuk dakwah Islam. Meski sedang sakit dan kondisi membaik sedikit saja, ia langsung beraktivitas kembali. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang istiqomah. Aamiin.
Nah, ngomongin aktivitas atau kebiasaan baik apa saja sih yang selama puasa kemarin yang perlu dipupuk dan dilakukan terus menerus? tentunya setiap orang berbeda-beda ya. Ingat pepatah, Istiqomah itu berat. Kalau ringan namanya Istirahat. Betul banget ungkapan itu, istiqomah dalam kebaikan di era sekular ini sungguh berat. Tantangannya luar biasa. Salah satu hadist nabi yang menggambarkannya adalah, kaum muslim yang istiqomah dengan Islam itu ibaratnya sedang menggemgam bara api! Bisa kita bayangkan gimana rasanya, kan?
Kalau saya sendiri, masih terus berproses agar ketiga faktor itu selalu mewarnai kehidupan saya. Terus berazzam agar rutinitas itu tak luntur. Terutama target khatam baca quran dan juga target lainnya. Dan kebiasan semasa pandemi menjaga kesehatan dan kebersihan ada abiknya tetap dilakukan terus. Oya, satu lagi, pingin banget untuk bisa membaca buku dan sirah rutin tiap minggunya. Lebih dekat dan intens lagi membersamai belajar dan bermain anak. Semoga bisa berjalan dengan lancar. Doakan ya. Nah, kebiasaan baikmu, apa? sharing di kolom komentar ya!
9 komentar untuk "Belajar dari Istiqomah Hijrahnya Sang Mantan Rocker Legendaris"
Au pun masih belajar untuk istiqomah dari hal hal kecil yang sudah mulai di lakukan.
Terimakasih sudah membaca, Jika berkenan, Silakan beri komentar....:-)