Serba-serbi Mendidik Anak Ala Saya
Sering banget saya ditanya oleh teman, sahabat baik di dunia nyata maupun di dunia maya (media sosial)
"Eh gimana, sih cara didik anak lima? Pasti repot, ya?"
" Gimana caranya juga bisa bagi waktunya?"
Bla bla...dan masih banyak pertanyaan yang hinggap kepada saya. Dan, sampai sekarang, saya cuma bisa kasih jawaban senyum. (Kadang senyumnya ringan, kadang berat. Tergantung suasana, haha)
Selama ini saya mendidik anak tidak punya pakem yang saklek. Seabrek ilmu parenting itu hampir tak pernah saya ikuti mentah-mentah. Yang utama bagi saya adalah pendidikan agama. Iya, karena itu bekal bagi mereka. Pendidikan anak berbasis aqidah yang selama ini saya terapkan. dan memakai prinsip ini ketika praktek langsung. Nikmati, Jalani, Syukuri, Perbaiki.
1. Nikmati
Menjadi ibu dengan lima anak yang semuanya belum ada yang baligh, tidaklah mudah. Prinsip nikmati ini berusaha terus saya terapkan. Gimaa caraya Ya, nikmati aja. Toh, nanti waktu berlalu. Kewajiban mengasuh, menyusui, merawat, memenadikan. Tapi tentu ini saya sinergika dengan suami. Hasilnya? Ya, masih sama. Ada rasa jengkel, capek, marah, dan pingin teriak, apalagi melihat suasana rumah yang tak pernah lama rapih. Waktu itu saya kadang berubah jadi monster dan kadang menjadi nenek sihir, bawa sapu untuk menakuti anak saya yang bandel gak mau nurut. Namun, segera saya tarik nafas. Dan istighfar. Ya, nikmati. Bukankah jika ikhlas akan menjadi pahala?
2. Jalani
Menjalani peran sebagai seorang istri sekaligus madrosatul ula bagi kelima anak saya, sangatlah tidak mudah. Ada banyak onak yang dilalui. Mulai dari anak pertama, kedua hingga si bungsu yang selalu minta perhatian umminya. Jelas peran orang tua yang tak tergantikan oleh siapa pun. Merengek manja minta mainan, minta jajan, minta dibacakan buku dan minta ditemani jalan-jalan. Jalani, ya jalani dengan niat ikhlas karena Allah. Meski disitu sering ada banyak keluhan dan omelan. Ya, cepat beristighfar kalau sudah begini.
3. Syukuri
Seorang muslim ketika mendapat kesenangan dan kegembiraan, hendaknya ia bersyukur. Nah, ini yang kadang saya lupakan. Diberi anugerah anak lima itu adalah luar biasa bagi saya dan saya tak mengira sebelumnya. Tak percaya Allah kasih amanah ini tanpa kendala yang berarti. Melahirkan lima anak secara normal semua dan dalam kondisi yang sempurna. Masya Allah, sungguh nikmat Allah mama yang saya dustakan? Nah, syukur ini yang kadang saya sering lupa, hingga suka enggak sabaran menghadapi tingkah polah mereka. Alhamdulilah Allah Maha penyanyang hambaNya. Ketika kengah dan lalai, diri ini segera diingatkan. Biasanya melalui suami saya, dia lebih sabar dan telaten dengan anak-anak. Ya syukuri, itu kuncinya.
4. Perbaiki
Manusia tempatnya alpa dan salah. Begitu pun kami sebagai orang tua, banyak sekali salah dan keliru mendidik anak-anak kami. Tak sedikit kami bersikap tak adil dan cenderung membela si kecil (karena mikirnya yang kecil belum mengerti) harusnya dipahamkan dan diberi pengertiam jika mereka bertengkar dan berebut sesuatu. Tidak lekas menyalahkan yang besar. Nah, itu salah satu langkah perbaiki yang saya lakukan dalam mendidik anak. Setiap pekan, setiap harinya perbaiki ini Insya Allah saya canangkan. Belajar menjadi orang tua salih tak ada kata terlambat, bukan?
Nah, referensi buku parenting apa saja saya baca? Buku parenting yang pernah saya baca antara lain, menjadi orang tua salih sebelum meminta menjadi anak salih. Karya Abah Ihsan, buku-bukunya Ayah Edi, dan menjadi ibu tangguh karya Ustadzah Yanti Tanjung. Dan masih banyak referensi lainnya.2. Jalani
Menjalani peran sebagai seorang istri sekaligus madrosatul ula bagi kelima anak saya, sangatlah tidak mudah. Ada banyak onak yang dilalui. Mulai dari anak pertama, kedua hingga si bungsu yang selalu minta perhatian umminya. Jelas peran orang tua yang tak tergantikan oleh siapa pun. Merengek manja minta mainan, minta jajan, minta dibacakan buku dan minta ditemani jalan-jalan. Jalani, ya jalani dengan niat ikhlas karena Allah. Meski disitu sering ada banyak keluhan dan omelan. Ya, cepat beristighfar kalau sudah begini.
3. Syukuri
Seorang muslim ketika mendapat kesenangan dan kegembiraan, hendaknya ia bersyukur. Nah, ini yang kadang saya lupakan. Diberi anugerah anak lima itu adalah luar biasa bagi saya dan saya tak mengira sebelumnya. Tak percaya Allah kasih amanah ini tanpa kendala yang berarti. Melahirkan lima anak secara normal semua dan dalam kondisi yang sempurna. Masya Allah, sungguh nikmat Allah mama yang saya dustakan? Nah, syukur ini yang kadang saya sering lupa, hingga suka enggak sabaran menghadapi tingkah polah mereka. Alhamdulilah Allah Maha penyanyang hambaNya. Ketika kengah dan lalai, diri ini segera diingatkan. Biasanya melalui suami saya, dia lebih sabar dan telaten dengan anak-anak. Ya syukuri, itu kuncinya.
4. Perbaiki
Manusia tempatnya alpa dan salah. Begitu pun kami sebagai orang tua, banyak sekali salah dan keliru mendidik anak-anak kami. Tak sedikit kami bersikap tak adil dan cenderung membela si kecil (karena mikirnya yang kecil belum mengerti) harusnya dipahamkan dan diberi pengertiam jika mereka bertengkar dan berebut sesuatu. Tidak lekas menyalahkan yang besar. Nah, itu salah satu langkah perbaiki yang saya lakukan dalam mendidik anak. Setiap pekan, setiap harinya perbaiki ini Insya Allah saya canangkan. Belajar menjadi orang tua salih tak ada kata terlambat, bukan?
Ada buku parenting yang belum saya baca dan saya ingin banget punya. Judulnya The Danish Way of Parenting (Rahasia orang Den Mark Membesarkan anak) Nah, kebetulan ada sahabat blogger yang lagi bikin giveaway berhadiah buku tersebut. Yeay, jadilah tulisan ini. Semoga saya bisa dapat memiliki buku tersebut.Harapan saya memiliki buku itu menjadi tambahan referensi untuk bekal dan teman mendidik buah hati saya dan membersamai mereka. Saya penasaran dan kepo bagaimana orang Den Mark mendidik anak. Sudah banyak info juga tentang keberhasilannya. Wah jadi makin penasaran saya. Yah, penasaran dan ingin agar bisa mendidik anak dengan sukses. Dan bisa mendidik mereka dengan lebih baik lagi, lagi, dan lagi. Bismilah. Doakan, ya.
Nah ini penampakan bukunya credit: catatansiemak.com
Tulisan ini dalam rangka memeriahkan giveaaway blog catatansiemak.com kalau mau ikutan, cus ke link ini ya. Terimakasih
http://www.catatansiemak.com/2018/07/the-danish-way-of-parenting-rahasia-orang-denmark-menjadi-orang-paling-bahagia.html
1 komentar untuk "Serba-serbi Mendidik Anak Ala Saya"
Terimakasih sudah membaca, Jika berkenan, Silakan beri komentar....:-)