Prompt #7: Salahkah Aku?
Credit |
"Doni! Mengapa kamu sering melamun? Sudah kau kerjakan PR mu?"
Bu Melani menegur muridnya yang bernama Doni.
"Eh anu Bu gak papa Bu…" Doni tersentak dari lamunannya. Iya sudah Bu, beres."
"Huuu..." Sorak teman-teman sekelas mengejeknya.
Doni nyengir, tersipu malu. Bu Melani menjelaskan kembali soal LKS Bahasa Indonesia. Pikiran Doni kembali pada lamunannya. Senyumnya dan tatapan matanya terus tertuju ke depan.
Bu Melani menegur muridnya yang bernama Doni.
"Eh anu Bu gak papa Bu…" Doni tersentak dari lamunannya. Iya sudah Bu, beres."
"Huuu..." Sorak teman-teman sekelas mengejeknya.
Doni nyengir, tersipu malu. Bu Melani menjelaskan kembali soal LKS Bahasa Indonesia. Pikiran Doni kembali pada lamunannya. Senyumnya dan tatapan matanya terus tertuju ke depan.
***
"Doni, sini kamu." Doni segera beranjak menuju suara yang memnggilnya.
"Ada apa mah?" Doni bertanya pada wanita paruh baya yang sedang duduk bersandar di sofa.
"Ada apa mah?" Doni bertanya pada wanita paruh baya yang sedang duduk bersandar di sofa.
" Kata Bu Melani kamu suka melamun di kelas dan suka senyum-senyum sendiri ya?"
Bu Erna, Ibunya Doni bertanya dengan hati-hati ke Doni.
Bu Erna, Ibunya Doni bertanya dengan hati-hati ke Doni.
"Ah gak Mah, saya dengerin tiap yang diterangkan bu guru kok Mah, buktinya Doni nilainya bagus." Doni mencoba menjelaskan.
"Hmm ya sudah lain kali jangan suka melamun lagi."
Doni hanya senyum dan mengangguk masuk dalam kamarnya.
***
"Oh ibu Melani, kau cantik sekali, seperti biadadari, I love you Bu. Ibu begitu cantik dan anggun, apalagi jika tersenyum, Ah rasanya kuingin terus ada di sekolah Bu. Aku ingin menikah denganmu Bu, andai saja ibu belum mempunyai suami. Oh andaikan saja ibu menjadi janda, akan aku nikahi Ibu. Aku cinta mati sama kamu Bu! salahkah aku Bu?"
"Astaghfirullah...!"
Bu Erna syok dan gemetar, ditutupnya buku Diary yang tadi dilihatnya menyembul sedikit di bawah bantal. "Oh tidak. Doni, ini gak boleh dibiarkan, gak boleh!"
Bu Erna berkata lirih dan segera keluar dari kamar anak tunggalnya itu. Hatinya masih berdegup kencang, lupa pada tujuan awalnya, mengambil seragam putih biru yang sudah dua hari tergantung di belakang pintu kamar Doni.
Bu Erna syok dan gemetar, ditutupnya buku Diary yang tadi dilihatnya menyembul sedikit di bawah bantal. "Oh tidak. Doni, ini gak boleh dibiarkan, gak boleh!"
Bu Erna berkata lirih dan segera keluar dari kamar anak tunggalnya itu. Hatinya masih berdegup kencang, lupa pada tujuan awalnya, mengambil seragam putih biru yang sudah dua hari tergantung di belakang pintu kamar Doni.
dalam rangka belajar FF di MFF
35 komentar untuk "Prompt #7: Salahkah Aku?"
eh tapi... tapi... Ibuku juga menikah dengan gurunya. iya, Bapakku :))
Soalnya kan kisah asli si Oedipus yg suka ama Ibunya sendiri :D
Sedikit kritik, Mbak. Perhatikan lagi EYD-nya :)
mak Vee: hihihi, iya usul diterima
Bagus Mbak Nunung, FF-nya.
*komen gak penting hihihi...*
Terimakasih sudah membaca, Jika berkenan, Silakan beri komentar....:-)