Prompt #1: G-String Merah

Dion berjalan tergesa menelusuri sebuah gang sempit menuju kost-kostan cowok di area sekitar kampusnya. Senyumnya terlontar ketika berpapasan dengan Ibu penjaga kost yang sudah sering dilihatnya. Dion mengeluarkan ponselnya sambil terus berjalan menyusuri koridor kamar kost yang berpuluh-puluh jumlahnya.

"Gw udah nyampe nih, lagi jalan ke kamar lo,watsap Dion pada seseorang. 

Oh ok. Elu langsung masuk kamar aja dulu ya. Gw masih mandi nih.

Mehhh... Dion nyengir. Jaman sekarang. Mandi juga hape dibawa. Watsapan sambil mandi. Dion terkekeh sendiri. Dia menuju kamar nomer dua di deretan kanan. Dibukanya pintu yang memang tak pernah terkunci. Lalu masuk.

Kamar itu tak terlalu luas. Dipenuhi dengan barang-barang praktis. Dion menggelesot di lantai bersandarkan tempat tidur. Tapi tiba-tiba matanya tertarik pada sesuatu yang berwarna merah yang sedikit menyembul keluar dari bawah bantal. Penasaran, karena hampir tak ada baju setahu Dion yang berwarna merah di kamar ini, ditariknya benda berwarna merah itu.

Dion terkesiap. G-String? G-String warna merah?

Dion masih terheran memandangi G-String merah itu. Pikiran negatifnya mulai berkecamuk. Tapi, dia mencoba tenang dan duduk kembali. Setelah beberapa menit menunggu… "Maaf Yon, lama nunggu yah?" Cowok sepantaran Dion pun keluar dari kamar mandi. Hanya bercelana pendek dan bertelanjang dada. 

"Ga papa, gw sengaja kemari, gw kangen sama lo Zar…"

Dion mendesah, matanya menatap kosong. Sesaat rasa penasarannya dengan G string merah itu pun lenyap. "Gw juga kangen sama lo yon, thanks ya" Nizar masih sibuk mengeluarkan barang-barang di dalam tasnya. 

"Sejak lo pulang, tim kita semua berubah Zar, semua jadi tidak kompak. Berantem mulu. Kenapa sih lo pulang lama banget? Bertapa lo? Kita harus siapkan untuk lomba cipta robot minggu depan Zar. Ayo, jangan santai dong, kamu kan ketua tim…"

Dion masih nyerocos. Nizar, yang sedari tadi diam dan senyum-senyum meraih foto yang ada di laci mejanya. " Gw pulang untuk Ini" Nizar memberikan foto itu pada Dion. Whats! Dion terbelalak melihat gambar dua sejoli yang sangat mesra. "Ini… ini lo Zar? Dion sedikit tergagap. "Gila, lo kenapa kawin ga bilang-bilang?" Dion bangkit dan menimpuk pundak Nizar. "He.. he surprise bro… cantik kan istri gw? Kata Nizar pamer. "Gile cantik bener, lo berani bener belum lulus dah nikah Zar?" Tanya Dion masih tak percaya. "Ya ga papa lah, cinta mati gue sama doi… daripada zina, mending nikah kan?" Nizar menjawab dengan menggoda. "Jadi, G-String merah tu punya istri lo?" mata Dion mendelik ke arah G- String merah yang cukup mencolok matanya. 

Yup, sengaja ku taro disitu, he… he obat kangen. Nizar terkekeh. Oh my God! Gila kamu Zar… Dion dan Nizar pun tertawa, saling ejek. Oke selamat ya bro, gue ikut seneng. Dion menyalami dan memeluk Nizar dengan erat. Tapi, dalam hati Dion kecut. " Ah gw telat, keburu digaet Nizar, nasib…nasib" 

Note: Istri Nizar adalah cewek yang diam-diam disukai Dion. Satu kampus, tapi beda jurusan.